Thursday, May 30, 2013

Keajaiban Doa dari istri yang sholehah (Kisah Nyata)

Di Syahdan, Madinah ada wanita cantik nan sholihah. Jikalau pertengahan malam mulai datang ia senantiasa bangun dari tidurnya tuk shalat malam, berdoa dan bermunajat kepada Allah. Karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentraman wanita sholehah itu. Dia juga rajin untuk berpuasa, meski dalam keadaan bepergian. Wajahnya begitu terlihat cantikkian bersinar oleh jilbab yang menyelubunginya. Pada suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya dan setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, bahwa upacara pernikahan mereka berdua dimulai pukul 24.00 malam hingga adzan subuh berkumandang.
Namun wanita itu justru meminta jika akad nikah sudah selesai tepatnya pukul 24.00, ia harus berada dirumah suaminya dan hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orangpun kaget dan takjub. Bahkan pihak keluarganya sendiri sudah berusaha membujuk wanita itu agar merubah keinginanya, namun wanita itu tetap pada pendirianya dan apabila tak dikabulkan permintaanya tersebut ia akan segera membatalkan pernikahan dengan lelaki itu. Akhirnya dengan berat hati pun dari pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.

Waktu kian berjalan, tibalah hari-hari yang sangat dinantikan oleh pengantin baru. Saat yang penuh arti dan mendebarkan bagi siapa saja yang akan menempuh hidup baru.Tepatnya pukul 21.00. Do'a "Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jama’a bainakuma fii khairin" mengalir dari para undangan buat sepasang pengantin baru. Sang wanita terlihat begitu cantik dan saat sang suami menemui terpancarlah sinar dan cahaya wudhu dari wajahnya.

Sangatlah beruntung lelaki itu mendapatkan wanita yang diidamkan oleh seluruh pria yang begitu sholehah, bertaqwa dan taat akan perintah Sang Maha Kuasa

Waktu sudah mulai mendekati pukul 24.00 malam, sesuai perjanjian saat sang suami akan membawa istri kerumahnya. suami pun memegang tangan istrinya sambil berkendara, diliputi persaan yang bercampur gembira saat mereka berdua untuk melakukan perjalanan ke rumah suaminya. dan harapan sang istri pun terurai dari bibirnya bahwa akan menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah.

Sesampainya di rumah, sang istri meminta ijin kepada suami untuk masuk ke kamar mereka. Kamar yang kini ia rindukan untuk menuai mimpi-mimpi indahnya. Dimana dikamar itu ibadah akan ditegakkan dan menjadi tempat dimana ia dan suaminya melaksanakan ibadah bersama-sama. Pandangannya mengarah ke seluruh penjuru ruangan. Senyumnya pun diiringi pandangan yang elok sang suami mengawasi dirinya.

Dan Senyumnya pun memudar, hatinya begitu tergores, matanya seolah-olah ingin menutupnya rapat-rapat tapi apalah daya. Wanita itu nyaris tak percaya. Ini nyata atau hanya fatamorgana? Ya Allah, itu terdengar nyanyian?? Oh bukan, itu adalah alat musik.

Pikirannya tiba-tiba menjadi sangat kacau. Bagaimanakah sesungguhnya kebenaran ucapan orang tentang lelaki yang kini telah menjadi suaminya. Kini seluruh angan-angannya menjadi begitu hampa tiada. Hampir saja air matanya terurai deras. Ia berulang kali berucap istighfar. “Ya bagaimanapun yang dihadapi Alhamdulillah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala kegaiban.”

Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih, serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung. “Ya Allah, aku harus kuat dan tabah, sikap baik kepada suami adalah jalan hidupku.” Kata wanita itu lirih di lubuk hatinya. Wanita itu berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya.

Mereka mulai terlibat dalam sebuah perbincangan, meski masih dibaluti rasa enggan dan acuh tak acuh, malu bercampur kebahagiaan yang tak sepenuhnya. Waktu terus berlalu hingga malam menjelang pagi. Sang suami seakan-akan terpesona oleh kecantikan sang istri. Ia bergumam dalam hati, “Saat ia sudah berganti pakaian, sungguh kecantikannya semakin berkilau. Tak pernah kubayangkan ada seorang wanita yang begitu cantik didunia ini.” Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah ta’ala mengirimkan rasa kantuk pada suaminya.

Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut. Setelah itu ia segera terdorong rasa rindu kepada mushallanya dan bergegas menuju tempat ibadahnya dengan hati melayang.

Sang suami menuturkan,

“Entah kenapa aku begitu mengantuk, padahal sebelumnya aku betul-betul ingin begadang. Belum pernah aku tertidur sepulas ini. Sampai akhirnya aku mendapati istriku tidak lagi disampingku. Aku bangkit dengan mata masih mengantuk untuk mencari istriku. Mungkin ia malu sehingga memilih tidur dikamar lain. Aku segera membuka pintu kamar sebelah. Gelap, sepi tak ada suara sama sekali. Aku berjalan perlahan khawatir membangunkannya. Kulihat wajah bersinar ditengah kegelapan, keindahan yang ajaib dan menggetarkan jiwaku. Bukan keindahan fisik, karena ia tengah berdo`a dalam ibadahnya. Ya Allah, sungguh ia tidak meninggalkan shalat malamnya termasuk dimalam pengantin. Kupertajam penglihatanku. Ia rukuk, sujud dan membaca ayat-ayat panjang. Ia rukuk dan sujud lama sekali. Ia berdiri dihadapan Rabbnya dengan kedua tangan terangkat. Sungguh pemandangan terindah yang pernah kusaksikan. Ia amat cantik dalam kekhusyu’annya, lebih cantik dari saat memakai pakaian pengantin dan pakaian tidurnya. Sungguh kini aku betul-betul mencintainya, dengan seluruh jiwa ragaku”

Seusai shalat ia memandang kearah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya. Subhanallah, sungguh luar biasa wanita ini. Kecintaannya pada sang suami, tak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya, yakni ibadah. Ya, ibadah kepada Allah, Rabb yang menjadi kekasihnya. Hingga bulan kedepan wanita itu terus melakukan kebiasaannya, sementara sang suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang, memainkan alat-alat musik yang tak ubahnya begadang dan bersenang-senang. Ia membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Al-Qur’an yang demikian syahdu menggugah hati.

Dengan perlahan ia memasuki kamar sebelah. Gelap dan sunyi, ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdo'a. Ia mendekatinya dengan lembut tapi cepat.semilir angin pun membelai wajah sang istri. Ya Allah, perasaan laki-laki itu bagai terguyur bak air hujan. Apalagi saat mendengar istrinya berdo'a sambil menangis. Tetesan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.

Tubuh lelaki itu bergetar hebat, kemana selama ini ia pergi, meninggalkan istri yang penuh cinta kasih? Sungguh jauh berbeda dengan istrinya, antara jiwa yang terselimuti dan bergelimang dosa dengan jiwa gemerlap ditaman kenikmatan, dihadapan Sang Kholiq. Lelaki itu pun menangis, air matanya tak mampu ditahanya. Sesaat kemudian adzan subuh. Lelaki itu memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini, ia lantas menunaikan shalat subuh dengan kehusyu'an yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya. Inilah buah dari do'a dari seorang wanita shalihah yang selalu memohonkan kebaikan untuk kepada suaminya, sang pendamping hidup.

Beberapa tahun kemudian, segala wujud pertaubatan lelaki itu mengalir dalam bentuk ceramah, dakwah, dan nasihat-nasihat yang tersampaikan oleh lisannya. Kini lelaki itu telah menjadi da’i termashur dikota Madinah.
Memanglah benar, wanita shalihah adalah harta karun yang mulia, amat berharga dan termahal bagi seorang lelaki beriman nan bertaqwa. tentunya bagi seorang suami, istri shalihah merupakan permata yang elok dalam hidupnya yang tak ternilai dan “bukan permata biasa”. (Ummu Asyrof dari kumpulan kisah nyata, Abdur Razak bin Al Mubarak)

Kisah nyata ini ditulis ulang oleh Redaksi dari: Majalah Elfata edisi 08 volume 07 tahun 2007 dan dipublish ulang oleh http://jilbab.or.id/archives/299-bukan-permata-biasa/#more-299.

Setelah membaca kisah ini, jujur saja penulis pun merasa terharu dan bercampur aduk senang karena kisah ini mampu meberikan arti hidup dengan do`a, ibadah dan keikhlasan sob, Sungguh kisahnya dapat dimabil pelajaran berharga dari ketaatan sang istri kepada suaminya.

Semoga dapat diambil pelajaranya ya sob, tentunya kalau ingin membaca kisah lainya klik disini.

Load comments